Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 06:29:25【Tempat Makan】896 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(115)
Artikel Terkait
- Minum air dan simpan sisa makanan jika alami dugaan keracunan MBG
- Bruno Fernandes bertekad perbaiki tendangan penalti
- DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
- MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
- Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom
- China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional
- Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya
- Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan
Resep Populer
Rekomendasi

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya

Netanyahu: Pasukan Israel akan tetap berada di Gaza

Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini

Wamen PPPA harap hasil kebun di Gorontalo bisa dukung program MBG

Setahun Pemerintahan Prabowo

PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar

Mendagri ingatkan pemda efisiensikan belanja birokrasi

Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting